Senin, 20 Mei 2013

Konsumen 'disesatkan' terkait kosmetik bebas kekejaman binatang


Di Australia, kelompok konsumen Choice mengatakan, sebuah investigasi terhadap perusahaan-perusahaan kosmetik mengungkapkan, banyak perusahaan menyesatkan konsumen tentang kebijakan testing dengan menggunakan binatang.
Didapati bahwa perusahaan-perusahaan tertentu mengijinkan produk mereka dites dengan menggunakan binatang karena hal itu menjadi keharusan jika mereka ingin masuk ke pasar Cina.

"Mereka adalah merek-merek besar yang digunakan oleh banyak wanita dan dikira tidak dites pada binatang, padahal kenyataannya itu tidak benat," katanya.
"Banyak konsumen Australia yang peduli apakah suatu produk dites pada binatang atau apakah produk itu bebas kekejaman terhadap binatang."

ABC menghubungi perusahaan-perusahaan seperti Bobbi Brown, Shiseido dan Dior, tapi tidak direspon.
L'Oreal mengatakan berkomitmen untuk "metode testing alternatif".

Jurubicara organisasi industri kosmetik Australia, Accord, mengatakan, pasar Cina merupakan issue yang kompleks dan persyaratan agar suatu produk disetujui bisa membingungkan.

Kelompok advokasi People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) mengatakan, Cina sedang membuat suatu test tanpa menggunakan binatang untuk kosmetik.

Aktifis Australia, Claire Fryer, mengatakan, perusahaan-perusahaan seharusnya tidak masuk ke pasar Cina sampai tes alternatif itu digunakan.
Pada bulan Maret, Uni Eropa memberlakukan larangan penjualan kosmetik yang dibuat melalui tes pada binatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar