Minggu, 05 Mei 2013

SANDAL-SANDAL JEPANG YANG CANTIK DAN UNIK


       Hello..... voguers...... kini kita tetap akan membahas tentang sandal , tapiii sandalnya unik-unik loh... mungkin bagi anda agak sedikit aneh, namun sandal ini uda biasa di gunakan oleh masyarakat di jepang, dan bagi anda yang tertarik dengan hal-hal yang unik serta berbau jepang mungkin bisa menambah wawasan anda atau kepengin menambah koleksi sandal anda?? dan ingin mencari tau lebih lanjut lagi??? Nah ini dia infonya.........


Waraji 



     Waraji adalah sandal dari anyaman tali jerami / batang padi. Jaman dulu, alas kaki ini merupakan standard lho di Jepang, cuma sekarang ini hanya digunakan oleh pendeta budha. Biasanya digunakan juga kalau mendaki / perjalanan jauh atau kalau ada perayaan aja. Jangan salah lho!!! Voguers ternyata sandal ini telah menjadi inovasi baru yang lebih cantik dan simpel. Klau kita liat sandal ini simpel kan voguers??? Tapi ternyata harganya mulai dari Rp.100.000-Rp.200.000 ke atas, karena sandal ini pembuatannya sangat sulit dan buatan tangan langsung jadi ngak pake mesin-mesin gitu.... dan sandal ini bisa juga menambah koleksi unik anda .



















Geta 




        Geta itu sendal kayu yang mirip bakiak, biasanya terbuat dari kayu kiri / paulownia. Biasa dipasangkan dengan kimono / yukata, biasa juga dipakai saat hujan atau salju. Nah, yang harus diketahui, bentuk geta untuk pria itu persegi empat, sedangkan untuk wanita itu oval. Geta dipakai dengan kaki telanjang (sewaktu mengenakan yukata) atau dengan mengenakan kaus kaki yang disebut *tabi. Cara memakai geta seperti cara memakai sandal jepit, hanao dijepit di antara ibu jari dan telunjuk kaki. Tempat yang biasanya menyediakan Geta adalah pemandian air panas (onsen) dan penginapan tradisional (ryokan) yang bisa dipinjam oleh tamu di jepang, dan harganya sekitarRp.70.000an-Rp.100.000an lebih. 


Okobo





      



          Okobo adalah salah satu macam geta yang memiliki sebutan lain yaitu pokkuri dan koppori tergantung dengan lokasinya, Okobo biasanya terbuat dari kayu yanagi (willow). Semacam geta juga, tapi dibuat agak tinggi. Supaya tidak mengotori kimono kalau lagi jalan, biasa dipakai oleh maiko / geisha magang. Okobo biasanya terbuat dari kayu yanagi (willow) dan dibuat sangat tinggi untuk mencegah kimono menjadi kotor saat berjalan. Dahulu okobo dikenakan oleh anak-anak perempuan di kota. Selain itu okobo juga kerap dikenakan oleh maiko atau hangyoku (geisha magang), juga dikenakan saat perayaan Shicigosan bagi anak perempuan yang berusia 3, 5, 7 tahun. Wanita-wanita Oiran dan para Tayu juga mengenakan okobo yang disebut kamuro. Okobo formal yang disebut dengan omote adalah okobo yang dilapisi dengan anyaman kulit bambu, benda ini sekarang mahal sekali harganya. Ada juga yang keliru dengan menganggap okobo adalah alas kaki yang dikenakan Oiran dari tempat prostitusi macam Yoshiwara, padahal sebenarnya tidaklah demikian. Saat ini okobo juga kerap digunakan sebagai alas kaki pengantin wanita saat upacara pernikahan ataupun saat seijin shiki (perayaan kedewasaan).


Zouri




         Zouri adalah alas kaki yang berbentuk seperti sandal jepit, dengan permukaan yang agak miring –lebih tinggi di bagian belakang. Biasa dipakai di acara yang formal. Warna hanao yang digunakan pada zouri pria adalah putih atau hitam,Wanita biasa memakai zouri yang berwarna merah, sekalian pakai tabi / kaus kaki juga. Zouri biasanya dibuat dari batang padi atau serat tumbuhan lain, kain, kayu berpernis, kulit, karet, atau bahan sintetis seperti plastik. Bila sekarang geta lebih diasosiasikan dengan yukata dan berkesan informal, zouri biasanya dikenakan dengan kimono dalam kesempatan yang lebih formal. Adapun zouri yang dilapisi bahan yang menyerupai tatmai (matras Jepang), namun kelasnya mirip dengan geta—tak lazim dipakai dengan kimono melainkan dengan pakaian Barat yang kasual atau jinbei (pakaian pendek untuk musim panas). Zouri kayu yang dilapisi kain adalah zouri yang dikenakan dalam acara yang paling formal, seperti pernikahan atau pemakaman.





Social Trend

       Jenis sandal-sandal di atas memang lebih mengarah pada budaya negara asalnya sehingga sandal tersebut rata-rata di gunakan dikalangan masyarakat jepang dan dalam situasi keadaan tertentu dan digunakan oleh wanita maupun pria tapi kadang disesuaikan dari bentuk maupun warnanya sehingga tidak asal pakai, namun sandal-sandal tersebut telah memiliki inovasi baru sehingga mulai menyebar ke masyarakat negara lain.

Generational Cohorts
          Sandal-sandal ini bisa di gunakan oleh anak kecil, remaja , dewasa, maupun orang yang sudah tua dalam arti, sifatnya umum dikalangan generasi-generasi apapun yang di sesuaikan dengan bentuk dan ukurannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar